A. Sejarah Florence Nightingale
Florence Nightingale lahir di Florence, Italia pada 12 Mei 1820 dan
diberi nama berdasarkan kota dimana ia dilahirkan. Nama depannya, Florence
merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam
bahasa Inggris. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan
mewah milik ayahnya, William Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah kaya
di Derbyshire, London, Inggris. Sementara ibunya adalah keturunan ningrat dan
keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang. Florence Nightingale memiliki
seorang saudara perempuan bernama Parthenope. Pada masa remaja mulai terlihat
perilaku mereka yang kontras dan Parthenope hidup sesuai dengan martabatnya
sebagai putri seorang tuan tanah. Pada masa itu wanita ningrat, kaya, dan
berpendidikan aktifitasnya cenderung bersenang-senang saja dan malas, sementara
Florence lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan.
Perawat pada masa itu perawat
dianggap pekerjaan hina karena:
· Perawat disamakan
dengan wanita tuna susila atau “buntut” (keluarga tentara yang miskin) yang
mengikuti kemana tentara pergi.
· Profesi perawat banyak
berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan terbuka, sehingga dianggap
profesi ini bukan profesi sopan wanita baik-baik dan banyak pasien
memperlakukan wanita tidak berpendidikan yang berada dirumah sakit dengan tidak
senonoh § Perawat di Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada
perempuan karena alasan-alasan tersebut di atas.
· Perawat masa itu lebih
sering berfungsi sebagai tukang masak.
· Pada tahun 1883
Florence di anugrahkan medali Palang Merah Kerajaan (The Royal Red Cross) oleh
Ratu Victoria.
· Pada tahun 1907 pada
umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, dihadapan beratus-ratus undangan menganugrahkan
Florence Nightingale dengan bintang jasa The Order Of Merit dan Florence
Nightingale menjadi wanita pertama yang menerima bintang tanda jasa ini.
· Pada 1908 ia
dianugrahkan Honorary Freedom of the City dari kota London. Cinta kasih dan
pengabdian tulus Florence mengilhami Henri Dunant untuk mendirikan Palang
Merah.
Florence menulis beberapa buku terlaris termasuk buku fenomenal Notes
on Nursing. Florence, yang dilahirkan ketika keluarganya sedang bertamasya ke
Florence Italia tahun 1820, terus berkarya sampai usia lanjut dan akhirnya
meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 dalam usia 90 tahun.
B. Teori Umum Florence Nightingale
Teori Environmental Nightngale yang dicetuskan oleh Florence
Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” meletakkan keperawatan menjadi
sesuatu yang sakral untuk dipenuhi oleh seorang wanita. Teorinya difokuskan
pada lingkungan keperawatan, walaupun tema ini tidak pernah dimunculkan di tiap
tulisannya, ia menghubungkan kesehatan dengan lima faktor lingkungannya.
C. Definisi Teori dari Florence Nightingale
Pasien/Klien Seseorang dengan proses vital penyembuhan yang berhadapan
dengan penyakit dan memulihkan kesehatan tetapi pasif terhadap pengaruh dari
usaha keperawatan. Lingkungan Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi,
kehangatan, cahaya, diet, kebersihan dan ketenangan. Walaupun lingkungan
mempunyai kehidupan sosial, emosional, dan aspek fisikal, Nightingale
menekankan pada aspek fisiknya. Kesehatan Tetap sehat dan menggunakan stamina
tubuh untuk kebutuhan yang luas. Kesehatan merupakan usaha menjaga agar tetap
sehat sebagai upaya menghindari penyakit yang berasal dari faktor kesehatan
lingkungan. Wabah penyakit adalah proses menyebaran secara alami karena adanya
sesuatu yang kurang diperhatikan. Keperawatan Merupakan gambaran jelas dari
kondisi optimal guna membantu proses penyembuhan pasien dan proses pencegah
dari proses penyebaran melalui suatu tindakan. Subsistem kedua adalah merupakan
sistem yang memiliki pengaruh besar yang merupakan manifestasi dari kemampuan
dan kegiatan reguler.
Hal ini berisikan empat gaya adaptip :
1. Gaya Psikologik
Mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh
memperoleh cairan dan elektrolit, akitivitas dan istirahat, sirkulasi dan
oksigen, nutrisi dan penyerapan makanan, perlindungan, perasaan dan neurologi
serta fungsi endokrin.
2. Gaya konsep diri.
Termasuk di dalamnya dua komponen yaitu : fisik diri, yang
mengembangkan indra peraba dan gambaran tubuh serta personal diri yang
melibatkan ideal diri, konsistensi diri dan etika moral diri
3. Gaya aturan fungsi
Adalah yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan mengacu
pada performa dalam melakukan aktivitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan
sosial.
4. Gaya interdependen
Mencakup suatu hubungan dengan orang lain yang bertentang dan mendukung
sistem yang membutuhkan pertolongan, kasih sayang dan perhatian
D. Beberapa pendapat mengenai Konsep Dasar Keperawatan Florence
Nightingale
Penulis kontemporer mulai menggali hasil pekerjaan Florence Nightingale
sebagai sesuatu yang mempunyai potensi menjadi teori dan model konseptual dari
keperawatan (Meleis, 1985, Torres, 1986; Marriner-Toorey, 1994; Chin and
Jacobs, 1995). Meleis (1985) mencatat bahwa konsep Nightingale menempatkan
lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian dimana perawat tidak
perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan proses awal untuk memisahkan
antara profesi keperawatan dan kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat
secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan,
tetapi lebih berorientrasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat (Nightingale,1860; Torres,
1986). Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara
status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yang
menimbulkan perbaikan kondisi hygiene dan sanitasi selama perang Crimean.
Torres (1986) mencatat bahwa Nightingale memberikan konsep dan penawaran yang
dapat divalidasi memberikan dan digunakan untuk menjalankan praktik
keperawatan. Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara berfikir
tentang keperawatan dan kerangka rujukan yang berfokus pada klien dan
lingkungan (Torres, 1986). Surat Nightingale dan tulisan tangannya menuntun
perawat untuk bekerja atas nama klien. Marriner-Tomey, (1994), prinsipnya
mencakup bidang pelayanan, penelitian dan pendidikan . hal paling penting
adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan .
Nightingale berfikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat bahwa
observasi (pengkajian) bukan demi berbagai informasi/fakta yang mencurigakan,
tetapi demi menyelematkan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.
Sejarah Florence NightingaleSelain itu, minat dan kemampuan matematis
yang dimilikinya semenjak kecil membuat Florence menjadi salah satu tokoh yang
turut berperan penting dalam hal statistik. Ia mengompilasi, menganalisis, dan
mempresentasikan pengamatan medisnya dengan bidang yang juga dikuasai ayahnya.
Salah satu peranannya ialah dalam mempresentasikan informasi secara visual. Ia
bisa dikatakan memperbaiki "grafik kue pie" yang diperkenalkan
pertama kali oleh William Playfair pada tahun 1801. Dalam penjelasannya di
hadapan anggota parlemen, Florence menggunakan grafik yang menyerupai histogram
melingkar yang kita kenal belakangan, mengingat para anggota parlemen terlihat
tidak suka membaca atau memahami laporan statistik tradisional.
Belakangan, Florence mempelajari sanitasi di India dengan statistik
yang komprehensif. Ia juga menjadi orang terkemuka yang memperkenalkan
pengembangan pelayanan medis dan kesehatan publik di sana. Atas perannya ini,
ia menjadi wanita pertama yang berbagian dalam Royal Statistical Society, yang
juga menjadi anggota kehormatan dari American Statistical Association.
Selain mempromosikan keseragaman statistik di rumah sakit -- sehingga
memudahkan perbandingan menyeluruh di seluruh negeri, Florence juga merupakan
salah satu penguji data yang berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan. Ia
juga menjadi orang pertama yang memimpin studi tingkat kelahiran anak-anak
Aborigin di daerah-daerah koloni Inggris.
WARISAN-WARISAN FLORENCE NIGHTINGALE
Salah satu warisan yang sangat berharga dari Florence ialah sistem
kesehatan publik. Sistem tersebut menunjukkan keyakinannya akan hukum Tuhan,
Sang Pencipta segalanya. Pendekatannya juga menyeluruh. Ia juga menekankan
pentingnya kesehatan dan pencegahan penyakit secara konsisten. Ia mencetuskan
perilaku hidup yang sehat dengan:
· Rumah yang layak huni
(sesuatu yang langka di masanya, bahkan bagi mereka yang hidup makmur);
· Air dan udara yang
bersih;
· Nutrisi yang baik;
· Kelahiran yang aman
(tingkat kematian dalam proses kelahiran maupun pasca kelahiran karena demam,
lebih tinggi);
perawatan anak yang benar, yang ditunjukkan dengan tidak satu anak pun
yang menjadi pekerjaan yang harus dicermati.